Sabtu, 29 September 2012

--[[--[[-[ Kazkus_Blog ]-]]--]]--

--[[--[[-[ Kazkus_Blog ]-]]--]]--

Perkembangan Sejarah TV.


Perkembangan Sejarah TV


Ilustrasi sejarah tv
Televisi atau yang biasa orang sebut dengan tipi dikenal sebagai sebuah kotak ajaib yang diminati oleh semua kalangan, tapi tidak semua orang mengetahuisejarah Tv tersebut. Di setiap rumah, tidak lengkap rasanya bila tidak ada kotak ajaib ini.
Tidak berfungsi sebagai media hiburan semata, televisi sekarang ini juga berfungsi sebagai pemenuhan informasi yang ada melalui program-program yang dikemas secara menarik.
Dari waktu ke waktu, televisi pun terus mengalami perkembangan. Baik dalam segi ukuran, bentuk, teknologi, dan sebagainya. Dalam perkembangannya ini, baik dari segi perorangan, perusahaan, maupun organisasi, terus menciptakan inovasi-inovasi agar televisi dapat dinikmati dengan nyaman.

Sejarah Tv

Televisi adalah sebuah teknologi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan teknologi informasi di seluruh dunia. Pada awal perkembangannya, televisi adalah gabungan teknologi optik mekanik dan elektronik yang digunakan untuk merekam, menampilkan dan menyiarkan gambar visual.
Pada akhir tahun 1920, sistem pertelevisian tersebut telah berkembang karena semua sistem televisi modern menerapkan teknologi ini. Perkembangannya, sistem mekanik sudah tidak digunakan lagi, tapi hal tersebut merupakan pengetahuan yang dapat dikembangkan menjadi sistem elektromekanis untuk pengembangan sistem televisi elektronik penuh.
Sebelumnya, gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile mekanik sederhana, yang kemudian dikembangkan pada akhir abad ke-19.
Pada tahun 1878, konsep pertama pengiriman gambar bergerak yang menggunkan daya elektrik adalah konsep gabungan telepon dan gambar bergerak atau teleponskop, tidak lama setelah penemuan telepon.
Hal tersebut membuat para penulis fiksi ilmiah berpendapat bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnya suara. Dan, itu telah terbukti pada penemuan selanjutnya.
Pada tahun 1881, pertama kali mengirim gambar menggunakan sistem pemindaian gambar, yaitu menggunakan pantelegraf, yang menggunakan mekanisme pemindaian pendulum.
Sejak saat itu, hampir setiap teknologi pengiriman gambar menggunakan teknik pemindaian gambar, termasuk televisi. Konsep ini dinamakan perasteran, yaitu sebuah proses mengubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik. Berikut ini merupakan perkembangan sejarah TV yang terjadi, mulai masa TV mekanik hingga TV plasma yang ada sekarang.

1. TV Mekanik

Ini merupakan cikal bakal lahirnya televisi. Pada 1994, seorang mahasiswa bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow atau lebih dikenal dengan Paul Nipkow membuat karya, yaitu sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang di dalamnya.
Sekitar 1920, John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan yang diciptakan oleh Nipkow tersebut untuk menciptakan sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya dengan membuat seluruh sistem televisi berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya.

2. TV Elektronik

Pada 1920, perkembangan TV elektronik agak tersendat karena harga TV mekanik lebih murah dibandingkan TV elektronik. Namun, Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil membuat TV elektronik dengan biaya yang murah dan terjangkau oleh masyarakat, sehingga kebanyakan orang beralih dari TV mekanik ke TV elektronik.
Vladimir Zworykin mendapat bantuan dari Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America), yaitu David Sarnoff, karena Vladimir Zworykin merupakan pakar yang ada di masa itu.
David Sarnoff meramalkan bahwa TV elektronik mempunyai masa depan yang cerah dalam penjualan nantinya. Pada 1935, Fransworth dan Zworykin mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik.
Pada 1939, RCA dan Zworyskin meluncurkan program regular televisinya di New York dengan mendemonstrasikan program mereka secara besar-besaran dan mendapatkan sambutan luar biasa. Oleh sebab itu, pada 1941, NTSC (National Television Standards Commitee) memutuskan untuk mengadakan standardisasi sistem transmisi siaran televisi yang ada di Amerika.

3. TV Berwarna

Pada 1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi warna mencapai 343 garis. Pada 1953, RCA mulai membangun sistem berwarna yang mampu diterima, baik dalam sistem warna maupun hitam putih dan NTSC menjadikannya sebagai standar untuk siaran komersial.

4. Plasma Diplay TV

Donald L. Bitzer dan H. Gene Slottow menciptakan sistem komputer PLATO di Universitas Illinois pada tahun 1964. Hal itu dikembangkan oleh Larry Weber sehingga pada 1975 Larry Weber dari Universitas Illonis berhasil membuat tampilan plasma berwarna.
Larry Weber tidak berhenti begitu saja. Ia terus berusaha mengembangkan proyek layar plasma ini sehingga pada 1995 Larry Weber berhasil menciptakan layar plasma yang stabil dan cemerlang.

Pemanfaatan Televisi

Semakin canggih teknologi yang ditemukan, maka teknologi pada televisi pun semakin canggih. Berbagai jenis televisi sudah beredar di dunia dengan fasilitas pendukungnya yang bermacam-macam. Sekarang ini, teknologi layar televisi semakin sempurna. Baik LCD, Plasma, maupun CRT. Semua itu terus dikembangkan demi kenyamanan para pemakai televisi.
Tayangan televisi di Indonesia pun mulai ramai ketika munculnya beberapa stasiun televisi swasta. Berbagai tayangan yang dihadirkan menjadi beragam. Hal tersebut menjadikan adanya persaingan antara stasiun televisi.
Tayangan yang sudah beragam tersebut sebagian besar berupa hiburan. Pada awal munculnya televisi di negara ini tayangan yang ditampilkan sebagian besar berupa berita atau hal-hal yang berkaitan dengan informasi tentang keadaan negara ini. Tayangan hiburan hanya muncul sesekali saja agar para penonton tidak jenuh.
Seiring dengan perkembangan zaman, tayangan televisi menampilkan berbagai macam hiburan, mulai dari iklan, film, kuis, reality show, sampai acara musik. Semua kalangan sudah dapat menikmati tayangan televisi nasional tanpa mengeluarkan dana yang cukup besar.
Bahkan teknologi handphone pun ada yang mempunyai fitur televisi, sehingga pemilik handphone tersebut dapat menikmati tayangan televisi di dalamhandphone tersebut.
Tayangan yang semakin beragam tersebut tentu saja dapat menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat Indonesia, terutama kalangan anak-anak. Dampak positifnya juga ada. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah dampak buruknya tersebut.
Tayangan televisi yang menggiurkan, mulai dari anak-anak sampai dewasa, membuat masyarakat Indonesia meniru apa yang ada dalam tayangan tersebut dan kecanduan untuk menonton tayangan tersebut.
Seorang anak cenderung akan tertarik dengan tayangan film kartun atau film animasi. Apabila seorang anak tersebut menonton terlalu lama dan sering, maka perkembangan otaknya mengenai bahasa akan lambat.
Hal tersebut dapat terjadi karena apabila seorang anak lebih sering menonton televisi, maka anak tersebut kurang dalam bersosialisasi dengan orang lain. Kemampuan sosialisasinya kurang dan kemampuan bahasanya pun kurang.
Jadi, untuk mencegah hal tersebut, orang tua adalah salah satu upaya yang dapat mengarahkan dan membimbing anak dalam masa pertumbuhannya. Seorang anak jangan terlalu sering menonton tayangan televisi dan ketika dia menonton harus tetap diawasi, serta memilihkan acara yang dapat membantu perkembangan otaknya.
Sosialisasi anak yang sering menonton televisi tidak dapat berkembang karena kurangnya bergaul dengan orang lain. Anak akan menjadi pendiam dan pemurung karena kurangnya mengekspresikan dirinya dengan orang lain. Akibatnya, anak akan menjadi pendiam, kurang bergaul, dan kemampuan bahasanya kurang.
Selain itu, terlalu lama menonton televisi akan mengganggu kesehatan tubuh manusia. Pada saat menonton televisi, tubuh tidak bergerak dan cenderung diam. Apabila terlalu lama menonton televisi, maka tubuh akan terasa pegal dan terkadang keram karena peredaran darahnya tersumbat atau tidak lancar.
Jika hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, maka tubuh akan mudah terkena penyakit, seperti obesitas. Padahal tubuh manusia itu perlu digerakkan atau olah raga untuk memperlancar peredaran darah, sehingga tubuh menjadi sehat.
Bayangkan saja, jika seorang anak sudah terbiasa menonton televisi dalam jangka waktu yang lama, maka setelah dia dewasa akan mudah terkena obesitas dan penyakit lainnya.
Untuk itu, menonton televisi itu bagus untuk menambah wawasan dan sebagai media hiburan juga. Akan tetapi, harus dipikirkan juga dampak negatif yang dapat terjadi jika menonton terlalu lama. Begitu juga untuk anak-anak, yang harus selalu diperhatikan tayangan apa saja yang harus ditontonnya.
Keberadaan televisi yang sangat mudah didapatkan ini, jangan sampai berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Dikembalikan lagi kepadasejarah Tv yang pada awalnya berfungsi sebagai media informasi.
Mulailah dari diri sendiri untuk memanfaatkan media televisi ini sebagai media informasi yang dapat menambah wawasan dan juga sebagai media hiburan, tentu saja dengan tidak berdampak negatif bagi kehidupan.
Demikian informasi mengenai sejarah Tv. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai sejarah dari penciptaan televisi ini. Manfaatkanlah televisi untuk hal-hal yang positif.

Translate

" TIME "